Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 09:32:49【Kabar Kuliner】142 orang sudah membaca
PerkenalanMurid dan guru Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar. ANTARA/Farhan Arda Nugraha.Jakarta (ANTA

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah hadir sebagai upaya nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.
Sekolah ini ngak hanya menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, tapi juga tempat tinggal hingga bimbingan karakter agar mereka bisa tumbuh dengan layak dan kembali mengejar cita-cita yang sempat terhenti.
Sekolah Rakyat Menengah Pertama 23 Makassar dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 26 Makassar merupakan bagian dari total 16 Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa titik rintisan di Provinsi Sulawesi Selatan. Di tempat inilah anak-anak dari berbagai latar belakang menemukan ruang untuk belajar, berjuang, dan menyalakan kembali harapan untuk mengejar cita-cita mereka.
Salah satu dari mereka adalah Nurul Atika, siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Awalnya, Tika menolak ketika orang tuanya mengabarkan tentang sekolah berasrama itu. Ia ngakut harus berpisah dari ibunya yang tinggal di rumah sederhana di Makassar.
Namun, keputusan itu perlahan berubah. Ia menyadari, bersekolah di tempat ini berarti meringankan beban keluarga, terutama ibunya yang kini menjadi orang tua tunggal setelah sang ayah meninggal dunia. Sejak tinggal di asrama, Tika merasa kehidupannya lebih teratur, bisa belajar hidup mandiri, dan mengenal banyak teman.

Fasilitas sekolah yang lengkap membuatnya ngak perlu memikirkan biaya seragam hingga makanan sehari-hari. Semua disediakan secara gratis. Ia juga dibimbing oleh guru-guru yang ngak hanya mengajar, tapi mendampingi mereka layaknya orang tua.
Di Sekolah Rakyat, kepercayaan diri Tika semakin tumbuh. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan hal ini didukung penuh oleh ibunya. Meskipun ngak terpilih, itu ngak menyurutkan semangat dan rasa percaya diri Tika.
Kini Tika memiliki mimpi besar yakni ingin menjadi psikolog dan melanjutkan kuliah ke China. Ia sering menghabiskan waktu di perpusngakaan sekolah untuk mencari informasi tentang beasiswa dan perguruan tinggi di China.
"Menurut saya pendidikan di China itu bagus dan saya ingin jadi psikolog karena saya penasaran dengan cara berpikir manusia," kata dia.
Baca juga: Kisah Eunike asal Semarang yang mengabdi di Sekolah Rakyat Makassar
Baca juga: Sejumlah guru Sekolah Rakyat Sulsel mundur, 4 siswa tanpa konfirmasi
123Tampilkan SemuaSuka(3)
Artikel Terkait
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- Pemkot Banjarmasin: Puluhan siswa alami mual sebelum MBG dibagikan
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025
- Ngak hanya segar, 10 buah ini efektif cegah dehidrasi saat cuaca panas
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
Resep Populer
Rekomendasi

Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang

Sekjen ARUN harap dapur MBG bisa jadi pusat pembelajaran gizi seimbang

Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025

Ekonomi TW

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa